Baru-baru ini saya dikagetkan dengan postingan di laman mojok.co. Entah apa sebenarnya motif dari mojok mem-publish postingan tersebut. Untuk judul postingan sengaja tidak dicantumkan disini dengan tujuan berhati-hati di medan digital. Postingan tersebut merubah mindset saya yang awalnya melihat mojok sebagai media atau platform netral namun kini berubah. 

    Postingan tersebut menggambarkan sebuah peristiwa pelanggaran hukum di suatu instansi yang lagi-lagi tidak disebutkan demi keamanan digital. Postingan tersebut membuka sisi negatif dan berusaha memojokkan pihak instansi atas kejadian yang terjadi. Ada indikasi bahwa si penulis memiliki motif kepentingan disini. 

  Telusuk demi telusuk, ternyata si penulis merupakan bagian dari instansi yang melahirkannya. Jadi terlihat si penulis membuka sisi negatif tempat ia sejak kecil. Kalau si penulis berdalih pada human right, maka ia tidak dapat disalahkan. Tetapi kekeliruan penulis pada postingan tersebut terletak pada penyalahgunaan laman mojok untuk kepentingan pribadi. 

    Sebagai penulis Mojok.co ia mestinya sadar bahwa tulisan-tulisan seperti itu tidak layak di konsumsi oleh publik, terutama pada pihak instansi. Ada kekhawatiran-kekhawatiran yang muncul apabila mojok makin hari makin tidak netral. Saya pun takut kalau laman mojok ini yang awalnya suara orang biasa menjadi suara orang dalam.